Abdul mengungkapkan bahwa pemerintah membutuhkan sekitar 60 ribu guru untuk sekolah rakyat tersebut, namun pihaknya belum memutuskan apakah akan melakukan rekrutmen guru baru atau mendistribusikan guru yang telah ada.
“Ya itu nanti kita cari skemanya. Nanti mendistribusikan guru yang udah ada atau rekrutmen baru. Nanti masih proses yang panjang,” ungkap dia.
Konsep sekolah rakyat akan dibangun seperti boarding school (asrama). Hal ini telah diutarakan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ketika meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah membantu merealisasikan rencana Sekolah Rakyat (SR).
Boarding School sendiri adalah suatu sistem sekolah yang memiliki asrama, sehingga siswanya tidak hanya belajar di sekolah itu.
"Sekolah Rakyat yang akan dibangun nantinya menyerupai sekolah asrama (boarding school) sehingga tidak hanya gratis dan berkualitas namun juga bisa menjamin asupan gizi para siswanya," kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Rabu (15/1).
Sekolah Rakyat, kata Gus Ipul merupakan sekolah yang akan dirintis untuk membantu pelajar tidak mampu khususnya mereka yang masuk kelompok miskin ekstrem agar bisa bersekolah secara gratis dan berkualitas.
"Tujuan utama sekolah rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan. Jika orang tuanya miskin jangan sampai anaknya jadi miskin. Ini harus diputus dengan menyekolahkan mereka;” kata Gus Ipul.
Gus Ipul bilang, pembentukan Sekolah Rakyat tentu harus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Kemendikdasmen. “Kami datang ke sini untuk mempercepat kolaborasi sehingga sekolah rakyat bisa segera terbangun,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
(lav)




























