"Beberapa kontraksi kuartalan mungkin terjadi di Kanada, yaitu resesi moderat, sebelum pertumbuhan berangsur-angsur pulih," tulis Sal Guatieri dan Shelly Kaushik, ekonom di Bank of Montreal, dalam laporannya pada para investor. "Tarif balasan dan mata uang yang lebih lemah bisa membuat inflasi melonjak lebih tinggi di Kanada."
Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 95% bahwa Bank of Canada (BOC) akan memangkas suku bunga kebijakannya pekan depan.
Kombinasi tekanan harga yang meningkat dan ekonomi yang melambat — salah satu definisi stagflasi - membuat bank sentral berada dalam posisi sulit. Meski guncangan ekonomi mungkin akan memaksa bank sentral memangkas biaya pinjaman, para pejabat juga harus hati-hati terhadap tekanan inflasi.
Gubernur BOC Tiff Macklem mengatakan dalam pidatonya bulan lalu bahwa perang tarif AS-Kanada yang berkepanjangan akan memukul produksi Kanada hampir 3% selama dua tahun dan "menghapus pertumbuhan" selama periode tersebut.
Namun, dalam skenario perang dagang mereka, Macklem menyebut faktor-faktor pendorong harga lebih tinggi "lebih dari sekadar mengimbangi tekanan harga dari melemahnya permintaan," menyebabkan inflasi naik di atas target 2%.
"Kita tidak bisa membiarkan masalah tarif menjadi masalah inflasi," kata Macklem.
Dampak di Kanada akan bergantung pada berapa lama tarif berlaku. Ada ketidakpastian yang signifikan terkait tekad Trump, mengingat ia sebelumnya menarik kembali tarif — memberikan penangguhan selama sebulan pada Kanada dan Meksiko awal Februari lalu.
Investor tidak tahu durasinya "dan itulah kuncinya," kata Derek Holt, ekonom di Bank of Nova Scotia, dalam laporannya. "Trump adalah orang yang suka pamer dan mempromosikan diri sendiri tanpa ragu. Sejauh yang kita tahu ia mengenakan tarif ini hanya untuk bisa menunjukkannya pada pidatonya malam ini, tetapi tarif ini mungkin tidak akan bertahan lama."
"BOC mungkin akan memangkas [bunga acuan] pekan depan karena tarif akan memengaruhi keseimbangan ke arah itu, tetapi memperkirakan bias yang sangat terukur mengingat adanya potensi dampak tarif pada rantai pasokan dan inflasi."
Bahkan sebelum tarif diberlakukan, ancaman Trump saja sudah membatasi investasi bisnis dan kepercayaan konsumen.
Beberapa ekonom memandang tarif balasan Kanada akan memperburuk situasi yang sudah kacau, menambah kesulitan pertumbuhan dan menambah tekanan harga bagi warga Kanada, juga tidak berpengaruh banyak guna menghalangi AS.
"Pembalasan Kanada secara ekonomi kontraproduktif dan membatasi respons kebijakan moneter, yang merugikan konsumen, produsen, dan keuangan pemerintah Kanada," tulis Bryan Yu, kepala ekonom di Central 1 Credit Union, dalam laporannya kepada para investor.
Ekonomi Kanada pulih secara signifikan pada akhir 2024, meningkat dengan laju tahunan 2,6% pada kuartal IV-2024. Hal ini didorong oleh penurunan suku bunga agresif bank sentral, yang mendorong permintaan domestik, termasuk konsumsi rumah tangga dan aktivitas perumahan.
(bbn)
