Logo Bloomberg Technoz

Bailey Lipschultz - Bloomberg News

Bloomberg, CoreWeave, penyedia komputasi awan, mengajukan penawaran saham perdana (IPO) yang mengungkapkan pendapatannya tumbuh pesat. CoreWeave merupakan salah satu perusahaan rintisan (startup) paling populer dalam kecerdasan buatan (AI).

Menurut pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada Senin (3/3/2025), perusahaan yang didukung Nvidia Corp ini meraup pendapatan sebesar US$1,9 miliar pada tahun 2024, sehingga kerugian bersih sebesar US$863 juta, dibandingkan dengan pendapatan US$229 juta dan kerugian bersih US$594 juta pada tahun sebelumnya.

Bloomberg News melaporkan, perusahaan dan para investornya bisa mengumpulkan sekitar US$4 miliar dan diperkirakan menargetkan valuasi lebih dari US$35 miliar atau sekira Rp595,21 triliun. CoreWeave dan beberapa pemegang sahamnya akan menjual saham dalam IPO tersebut.

Pendapatan CoreWeave tumbuh, seiring rugi bersihnya membengkak. (Bloomberg)

CoreWeave bergabung dengan gelombang perusahaan yang bersiap mencatatkan saham, yang berpotensi besar tahun ini, di tengah ekspektasi pasar IPO AS kembali ke rata-rata sebelum pandemi.

Sekitar 77% dari pendapatan CoreWeave berasal dari dua pelanggan utamanya pada tahun 2024. Salah satunya ialah Microsoft Corp, yang menyumbang hampir dua pertiga dari keseluruhan penjualan, menurut laporan tersebut.

Perusahaan yang dipimpin oleh salah satu pendiri dan CEO Michael Intrator ini didirikan pada tahun 2017 sebagai perusahaan penambangan kripto. Bersama dengan Nvidia, startup ini juga disokong di antaranya oleh Magnetar Capital, Coatue Management, Jane Street, JPMorgan Asset Management, Fidelity, dan Lykos Global Management.

Pada Oktober 2024, Bloomberg News melaporkan CoreWeave juga berhasil menarik dukungan dari Cisco Systems Inc, yang setuju berinvestasi di CoreWeave sebagai bagian dari transaksi bernilai US$23 miliar. Pada bulan yang sama, perusahaan menutup fasilitas kredit senilai US$650 juta yang dipimpin oleh JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group Inc, dan Morgan Stanley.

Perusahaan cloud AI ini memiliki kelemahan material dalam kontrol internalnya atas laporan keuangan, menurut bagian pengajuan di mana perusahaan pra-IPO mengungkapkan risiko terhadap bisnis mereka.

Pengajuan tersebut mengatakan, masalah yang disebutkan termasuk kontrol TI yang tidak memadai atas aplikasi yang mendukung laporan keuangan dan kurangnya personel berkualifikasi dalam peran terkait.

Intrator saat ini menguasai 2,4% saham Kelas A perusahaan dan hampir setengah dari saham Kelas B perusahaan, memberinya 38% hak suara pemegang saham. Magnetar memiliki 7,2% hak suara, sementara Nvidia menguasai 1,2%.

Perusahaan infrastruktur komputasi awan yang berbasis di Livingston, New Jersey ini merupakan pengadopsi awal cip grafis Nvidia untuk pusat data, mendahului gelombang permintaan prosesor yang kuat untuk menjalankan aplikasi AI. Perusahaan ini membangun pusat data berdasarkan cip Nvidia untuk menawarkan komputasi terkait AI.

IPO ini dipimpin oleh Morgan Stanley, JPMorgan, dan Goldman Sachs bersama dengan 11 penasihat lainnya. Saham CoreWeave diperkirakan akan diperdagangkan di Nasdaq dengan kode CRWV.

(bbn)

No more pages