Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, berdasarkan data historis, inflasi pada periode Ramadan dan Idulfitri biasanya kerap terjadi.
Sebagai gambaran, BPS mencatat inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) yakni 0,52% pada awal Ramadan 2024 dan 0,18% pada awal Ramadan 2023.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan hal ini terjadi karena peningkatan permintaan dan konsumsi dari masyarakat dalam periode tersebut.
"Namun berapa inflasi Ramadan dan Idulfitri akan kami sampaikan saat rilis April, seperti apa pengaruh Ramadan ke inflasi," ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025).
Amalia menjelaskan komoditas dengan andil inflasi terbesar pada Ramadan dan Idulfitri berbeda pada setiap periodenya. Sebagai gambaran, komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada April 2022 atau ketika awal Ramadan adalah minyak goreng (0,19%), bensin (0,16%), dan daging ayam ras (0,09%).
Namun, komoditasnya berubah menjadi tarif angkutan udara (0,07%), telur ayam ras (0,05%) dan bawang merah (0,04%) pada Mei 2022 ketika Idulfitri.
Sementara pada Maret 2024, komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah telur ayam ras (0,09%), daging ayam ras (0,09%), dan beras (0,09%). Sementara pada April 2024 adalah bawang merah (0,14%), emas perhiasan (0,08%), dan angkutan udara (0,06%).
Dalam paparannya, BPS mengatakan perlu diwaspadai kenaikan harga beberapa komoditas akibat tingginya permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri seperti daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, dan emas perhiasan.
Meskipun terjadi deflasi pada Januari 2025, terdapat beberapa komoditas yang mengalami inflasi dan perlu menjadi perhatian menjelang Ramadan 2025. Hal itu seperti cabai rawit (61,67%), daging ayam ras (65,84%), dan wortel (20,5%).
Komoditas dengan Andil Inflasi Terbesar Ramadan dan Idulfitri
2022
- April: minyak goreng (0,19%), bensin (0,16%), dan daging ayam ras (0,09%).
- Mei: tarif angkutan udara (0,07%), telur ayam ras (0,05%) dan bawang merah (0,04%).
2023:
- Maret: tarif angkutan udara (0,03%), bensin (0,03%), beras (0,02%).
- April: tarif angkutan udara (0,06%), angkutan antarkota (0,03%), emas perhiasan (0,02%.
2024:
- Maret: telur ayam ras (0,09%), daging ayam ras (0,09%), beras (0,09%).
- April: bawang merah (0,14%), emas perhiasan (0,08%), angkutan udara (0,06%).
(ain)