Namun, beberapa pejabat The Fed optimistis inflasi akan terus turun menuju target 2%. Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan data inflasi yang akan dirilis Jumat ini menunjukkan perlambatan pada Januari, meskipun masih di atas target bank sentral.
“Kita memang belum sepenuhnya kembali ke target, tetapi sudah mengalami banyak kemajuan,” kata Barkin.
Barkin juga memperingatkan berbagai faktor yang bisa mendorong inflasi kembali naik dalam jangka panjang, seperti defisit anggaran pemerintah AS yang besar, perubahan demografi di pasar tenaga kerja, serta potensi pergeseran arus migrasi.
“Semua tren ini menunjukkan bahwa kita bisa saja menghadapi tekanan inflasi yang lebih besar di masa mendatang,” ujarnya.
“Ketidakpastian ini mengharuskan kita untuk tetap berhati-hati dalam menyelesaikan perjuangan melawan inflasi,” tambah Barkin. “Jika tekanan inflasi tetap ada, kita mungkin perlu menyesuaikan kebijakan untuk mengatasinya.”
Pasar Tenaga Kerja Tetap Kuat
Barkin menggambarkan kondisi pasar tenaga kerja saat ini masih solid. The Fed mulai memangkas suku bunga pada 2024 karena khawatir pasar tenaga kerja akan melemah, tetapi data terbaru menunjukkan kondisi ketenagakerjaan masih cukup stabil.
Sementara itu, sejak kembali menjabat bulan lalu, Presiden Trump telah memulai berbagai kebijakan ekonomi ambisius, termasuk pengetatan imigrasi, pemangkasan jumlah pegawai federal, serta pemberlakuan tarif tambahan terhadap China dan ancaman kebijakan serupa bagi negara mitra dagang lainnya.
Kebijakan-kebijakan tersebut berpotensi memengaruhi inflasi, pasar tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan—meskipun dampaknya masih menjadi perdebatan di kalangan analis.
Beberapa pejabat The Fed, termasuk Gubernur Jerome Powell, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai dampak kebijakan Trump terhadap keputusan suku bunga bank sentral. Barkin pun mengingatkan bahwa meskipun ada pengalaman masa lalu terkait dampak tarif terhadap ekonomi, masih banyak ketidakpastian.
“Kebijakan saat ini tidak akan persis sama dengan yang sebelumnya, dan kita belum tahu apakah pengalaman terbaru dengan inflasi akan memperburuk atau justru meredam dampaknya kali ini,” tutup Barkin.
(bbn)





























