Selain pembahasan terkait judi online, Hasan juga menyatakan ratas yang melibatkan menteri bidang politik dan keamanan tersebut juga membahas dinamika politik di Indonesia.
Adiksi Judi Online, Lemahnya Kerja Pengawasan dan Penindakan
Ia menjelaskan, persatuan politik menjadi salah satu aspek yang diperhatikan Prabowo Subianto. Sebab, lanjut Hasan, kepastian politik dapat memuluskan rencana Indonesia dalam menghadapi situasi ketidakpastian global.
“Jadi kalau didalam kita terpecah belah akan sulit bagi kita. Itu kira-kira intisari dari beliau tadi,” tutup Hasan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut bank-bank besar hingga beragam layanan keuangan berbasis dompet digital (e-wallet) menjadi saluran penampaung dana aktivitas judi online.
Rekening yang terindikasi beberapa diantaranya berasal dari Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon.
Selanjutnya pada sejumlah e-wallet diantaranya DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja, juga banyak digunakan untuk mendukung transaksi ilegal ini.
Daftar Rekening Judi Online yang Diajukan ke Bank (Periode 8 Agustus 2023-19 November 2024)
- BCA: 517 rekening
- BRI: 126 rekening
- BNI: 58 rekening
- Bank Mandiri: 75 rekening
- CIMB Niaga: 24 rekening
- Bank BSI: 12 rekening
- Bank Danamon: 3 rekening
- Bank Sinarmas: 1 rekening
- Bank Permata: 1 rekening
- Maybank: 1 rekening
- Seabank: 1 rekening
- Paninbank: 1 rekening
- Bank Mega: 1 rekening
Daftar E-Wallet yang Terdeteksi dalam Transaksi Judi Online:
- Dana: 25,68%
- GoPay: 24,84%
- LinkAja: 21,47%
- OVO: 21,26%
- Lainnya: 6,75%

































