Bloomberg  Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Tanah Air turut membawa komitmen investasi dalam sejumlah proyek energi bersih.

Bahlil memerinci kerja sama antara Indonesia dengan Turki meliputi pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), pengembangan hidrokarbon, serta teknologi baru yang meliputi hidrogen, nuklir, dan baterai.

"Kerja sama ini akan berlaku selama lima tahun dan bisa diperpanjang dengan tambahan waktu lima tahun dengan kesepakatan antara kedua negara," tutur Bahlil dalam keterangan resmi dikutip Jumat (14/2/2025).

Untuk itu, Bahlil dan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki Alparslan Bayraktar telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).

Perjanjian kedua negara ini akan membuka peluang transfer teknologi dan inovasi di sektor energi, yang akan mempercepat pengembangan energi bersih di Indonesia.