Logo Bloomberg Technoz

Potret Ekonomi Awal 2025: Konsumsi Masih Lesu, Manufaktur Bangkit

Ruisa Khoiriyah
13 February 2025 13:15

Ilustrasi Kemiskinan. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Kemiskinan. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dua bulan pertama tahun ini, berbagai data penting perekonomian memperlihatkan kondisi ekonomi Indonesia masih terbebani oleh kelesuan daya beli masyarakat.

Daya beli yang masih lesu ditengarai menjadi imbas dari pemburukan kondisi penghasilan mayoritas masyarakat, sebagian merupakan buntut dari maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tahun lalu. 

Pelemahan rupiah di awal tahun ini, sedikit banyak berdampak pada kenaikan harga barang-barang impor meski secara umum inflasi Indeks Harga Konsumen tercatat rendah karena penurunan harga diatur pemerintah (administered price). 

Jelang kedatangan musim perayaan, daya beli masyarakat akan menghadapi tantangan kenaikan harga barang yang mulai merayap. Inflasi yang meningkat ketika penghasilan telah melemahkan konsumsi akibat terbebani pembayaran cicilan utang, berpotensi menjegal prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini. 

Kebijakan pemangkasan anggaran di hampir semua Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah, memicu kekhawatiran akan berimbas panjang pada konsumsi rumah tangga yang sejauh ini belum mampu pulih dari dampak pandemi hampir lima tahun silam.

Penjualan ritel Indonesia lesu di tengah kondisi penghasilan yang memburuk dan inflasi merangkak naik (Riset Bloomberg Technoz)