Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Mulai Cari Investor Bangun Pabrik LPG di RI

Redaksi
12 February 2025 11:10

Truk tangki PT Pertamina di depo gas LPG milik perseroan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian
Truk tangki PT Pertamina di depo gas LPG milik perseroan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mulai mengundang investor untuk membangun pabrik gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) di Indonesia, yang dinilai memiliki kue pasar prospektif.

Bahlil menyebut setiap tahun Indonesia menyiapkan uang sekitar Rp500 triliun lebih untuk mengimpor bahan bakar fosil, termasuk LPG. Konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8,7 juta metrik ton per tahun.

“Untuk subsidi LPG 3 Kg sebanyak 8,2 juta metrik ton per tahun. Industri dalam negeri kita kapasitasnya [produksi LPG-nya] tidak lebih dari 1,4 juta metrik ton. Jadi impor kita rata-rata setiap tahun, termasuk untuk industri, kurang lebih sekitar 7 juta metrik ton,” kata Bahlil, dikutip Rabu (12/2/2025).

Dalam kesempatan di Mandiri Investment Forum, Bahlil lantas mengundang investor untuk mendirikan pabrik LPG di Indonesia.

“Pangsa pasarnya sudah captive, pembiayaannya langsung dari [Himpunan Bank Milik Negara/Himbara], dan kontraknya langsung dengan Pertamina sebagai offtaker,” ujarnya.

LPG 3 Kg di salah satu SPBE Pertamina di Jakarta Utara./dok. Biro Humas Kemendag