"Kami sudah menawarkan ke banyak BUMN juga yang punya tanah untuk bekerja sama secara lanjutan," kata dia. "Ini memang B2B, tetapi kan soal tanah itu nanti akan ada kebijakan khusus kepada BUMN."
Adapun, komitmen investasi dari negeri Timur Tengah tersebut sebelumnya diutarakan oleh Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, 20 Januari lalu.
Pada saat itu, Hashim mengatakan, UEA akan berkomitmen investasi untuk membangun 1 juta rumah dalam mendukung program ambisius Presiden Prabowo tersebut.
Selain UEA, Qatar sebelumnya juga telah memastikan akan membangun hingga sebanyak 6 juta rumah, dengan 1 juta diantaranya telah resmi ditandatangani melalui government to government (G-to-G) di Istana Negara, Rabu (8/1/2024) lalu.
"Dari pemerintah Qatar, sudah menyatakan resmi 3-5 juta rumah dan apartemen. Itu pemerintah Qatar. Berarti dari Qatar antara 4-6 juta unit penghunian rumah dan apartemen," ujar Hashim.
Pemerintah Putar Otak
Di sisi lain, Kementerian PKP saat ini mengaku masih optimis untuk tetap menjalankan program ambisius 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto, meski mendapat pemangkasan anggaran.
Dari total pagu anggaran sepanjang tahun ini yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp5,27 triliun, kini dipotong menjadi hanya sebesar Rp1,61 triliun atau turun hampir 60%, sejalan dengan instruksi Prabowo.
"Itu tetap membuat kita semangat dan harus kreatif. Kami berusaha mencari program-program untuk mencapai itu dengan anggaran yang ada, yang terbatas," ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di Jakarta, Kamis kemarin.
(ibn/roy)































