Navigating Indonesia Economic: Thriving Amid Global Uncertainty
Bloomberg Technoz Siap Gelar Economic Outlook 2025

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bloomberg Technoz kembali menghadirkan forum diskusi tahunan Economic Outlook 2025 bertema Navigating Indonesia Economic: Thriving Amid Global Uncertainty, yang mempertemukan para pemimpin kebijakan, ekonom, serta pelaku bisnis dalam membahas strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan domestik.
Acara yang dijadwalkan pada Februari 2024 ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk menganalisis tren ekonomi dan memberikan wawasan terhadap tantangan serta peluang ekonomi Indonesia di tahun 2025.
Menakar Prospek Ekonomi Indonesia di Tengah Gejolak Global
Tahun 2025 akan menjadi periode krusial bagi Indonesia yang memasuki era baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah tantangan ekonomi telah menanti, mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi, melemahnya konsumsi rumah tangga, hingga kontraksi sektor manufaktur. Situasi ini diperparah oleh ketegangan geopolitik global dan perang dagang yang semakin memanas.
Di sisi lain, kebijakan ekonomi dari pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) juga menjadi faktor yang harus diantisipasi oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Perubahan dalam kebijakan perdagangan dan moneter AS dapat berdampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi global, yang pada akhirnya akan mempengaruhi perekonomian nasional.
Pembicara Ternama dan Wawasan Mendalam
Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 akan menghadirkan para pakar ekonomi terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri, serta pelaku industri dari berbagai sektor. Beberapa bocoran pembicara yang dijadwalkan hadir antara lain Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Wanming Du, Policy Director FTSE Russell, Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Febrio Nathan Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Gaffari Ramadhan, Direktur Eksekutif, Bidang Strategi dan Kebijakan Ekonomi, Dewan Ekonomi Nasional, Jahen Fachrul Rezki, Ph.D, Wakil Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial, Universitas Indonesia (LPEM-FEBUI), Indira Maulani Hapsari, Ekonom Senior Bank Dunia, Sufianti, Bloomberg Intelligence Analyst, Henry Wibowo, Direktur Eksekutif JP Morgan Indonesia, Handy Yunianto, Kepala Divisi Riset Pendapatan Tetap Mandiri Sekuritas, Vitri Herma Susanti, Kepala Analisis Ekonomi, Bursa Efek Indonesia, Satria Sambijantoro, Kepala Riset Saham Bahana Sekuritas.