Logo Bloomberg Technoz

Ekosistem Startup Berubah, Masih Mungkinkah RI Lahirkan Unicorn?

Pramesti Regita Cindy
06 February 2025 08:40

Startup (Dok Freepik)
Startup (Dok Freepik)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, status unicorn—startup dengan valuasi lebih dari US$1 miliar—menjadi simbol kesuksesan di dunia bisnis digital. Namun, dengan perubahan lanskap ekonomi global dan pergeseran strategi investasi, muncul pertanyaan: apakah Indonesia masih bisa melahirkan unicorn baru, atau justru tren ini akan meredup?

Menanggapi hal ini, Managing Director OCBC Ventura, Darryl Ratulangi, menekankan bahwa status unicorn bukan satu-satunya indikator keberhasilan sebuah perusahaan. Menurutnya, banyak perusahaan yang sukses tanpa mencapai valuasi US$1 miliar, tetapi tetap mampu memberikan keuntungan bagi para pemangku kepentingan.

"Saya selalu percaya bahwa sebuah perusahaan tidak harus menjadi unicorn untuk sukses. Sebagai contoh, ada salah satu portofolio kami yang baru saja sukses dijual. Padahal, kalau ditanya, saya sebagai investor senang, foundernya senang, semua pihak senang, termasuk para karyawan. Itu adalah cerita sukses, tetapi sayangnya, tidak banyak media yang meliput karena perusahaan tersebut bukan unicorn," ujar Darryl dalam Indonesia Investment Outlook 2025 di Midplaza, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Lebih lanjut, Darryl menyoroti bagaimana media dan persepsi publik terlalu mengagungkan status unicorn. Padahal banyak perusahaan skala kecil hingga menengah yang tumbuh stabil, mencetak laba, dan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

"Banyak kok perusahaan-perusahaan di IPO yang mungkin lebih kecil, enggak sebesar itu, dan itu sukses-sukses aja, mereka make profit, make dividend for their shareholders, dan shareholdersnya bertumbuh menjadi lebih kaya, that's what business is about," ujarnya.