Apabila kembali break resistance tersebut, berpotensi menguat lanjutan dengan menuju level Rp16.200/US$ sampai dengan Rp16.150/US$ sebagai resistance paling potensial yang makin mendekati MA-50 dalam tren jangka menengah dengan time frame daily.
Penguatan rupiah pagi ini terutama didukung oleh sentimen risk-on yang kembali menyala di pasar, menyusul cukup meredanya ketegangan perang tarif Amerika Serikat dengan dua negara yakni Kanada Meksiko, ditunda.
Meski dengan China masih belum memperlihatkan penurunan tensi, akan tetapi pasar cenderung lebih tenang. Indeks dolar AS tadi malam ditutup melemah 0,95% dan pagi ini bergerak di kisaran 107,96.
Penguatan rupiah hari ini cenderung didukung oleh pergerakan harga obligasi yang cenderung naik di berbagai tenor. Yield SUN 2 tahun turun ke 6,835%. Sedangkan 5Y juga bergeser ke 6,812%. Sementara tenor 10Y stabil di 7,00%.
Namun, tekanan jual masih melanda pasar saham di mana IHSG yang dibuka turun tipis 0,03%, bergerak makin tertekan hingga melemah 0,21% di level 7.058.
(rui)