Bursa Asia Bersiap Menguat di Tengah Perang Dagang AS-China
News
05 February 2025 06:30

Toby Alder - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan dibuka menguat pada Rabu (05/02/2025) di tengah ketegangan perang dagang AS-China serta laporan keuangan dari perusahaan teknologi besar di Wall Street.
Kontrak berjangka untuk Australia, Jepang, dan Hong Kong mengindikasikan kenaikan, sementara pasar saham China akan kembali dibuka setelah libur Tahun Baru Imlek. Sementara itu, bursa AS mengalami rebound setelah aksi beli saham murah, mendorong kenaikan indeks, dengan saham Palantir Technologies Inc melonjak 24% berkat proyeksi optimisnya. Namun, saham induk Google, Alphabet Inc, anjlok akibat laporan pendapatan yang mengecewakan. Imbal hasil obligasi AS turun pada Selasa (04/02/2025), menekan nilai dolar AS.
Langkah awal dalam perang dagang terbaru antara AS dan China menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati dari Presiden Xi Jinping dibandingkan respons pada periode pertama Donald Trump. Setelah AS memberikan pengecualian tarif bagi Kanada dan Meksiko, tarif 10% untuk produk China resmi berlaku pada Selasa. Beijing segera membalas dengan memberlakukan tarif tambahan terhadap sekitar 80 produk asal AS yang mulai berlaku pada 10 Februari. Namun, investor berharap adanya negosiasi yang dapat meredakan ketegangan.
“Ada kemungkinan dampak tarif ini akan lebih kecil dari yang diperkirakan,” ujar Todd Ahlsten dari Parnassus Investments. “Tarif ini bisa saja menjadi langkah awal dari negosiasi yang pada akhirnya dapat mengurangi dampaknya.”