Logo Bloomberg Technoz

Perang Tarif Trump Terjeda, Rupiah Berpeluang 'Rebound'

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 February 2025 07:40

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah melewati awal pekan penuh tekanan, pergerakan rupiah di pasar spot pada perdagangan Selasa hari ini berpeluang lebih positif, seiring sentimen ketegangan perang tarif yang untuk sementara, agak mereda.

Sentimen risk off di pasar global sejatinya masih berlanjut sampai penutupan bursa New York kemarin, meski sudah lebih longgar. Indeks dolar AS ditutup menguat 0,57% di 108,99. Namun, posisi itu mendingan setelah dalam intraday trading sempat menyentuh 109,77 seiring perburuan investor pada aset safe haven.

Adapun yield atau imbal hasil Treasury, surat utang AS, bergerak naik di hampir semua tenor. Yield UST-2Y di 4,25%. Sementara tenor 10Y di 4,55%. Pagi ini, kenaikan yield masih berlanjut kala perdagangan Asia dibuka.

Namun, pergerakan di pasar offshore menunjukkan, tekanan cenderung mereda. Rupiah NDF-1M yang dini hari tadi ditutup menguat tipis di Rp16.368/US$, pagi ini bergerak agak lemah di Rp16.404/US$ pada pukul 07:20 WIB.

Namun, level itu lebih kuat dibanding posisi rupiah di pasar spot di Rp16.435/US$. Itu bisa dibaca sebagai sinyal adanya peluang rebound nilai rupiah spot pada Selasa ini.

Rupiah NDF bergerak lebih kuat dibanding posisi terakhir rupiah spot dan JISDOR (Riset Bloomberg Technoz/Ruisa Khoiriyah)