Intertek Testing Services memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada Januari jatuh 12,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara AmSpec Agri Malaysia memperkirakan koreksi bisa lebih dalam yakni mencapai 20,1%.
Analisis Teknikal
Setelah jatuh pada Februari, kira-kira bagaimana proyeksi harga CPO untuk bulan ini? Apakah bisa bangkit atau justru makin terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif bulanan (monthly time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,82. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun investor perlu hati-hati, karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 96,67. Di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, ada kemungkinan harga CPO masih berada di fase konsolidasi pada Februari. Koreksi sehat memang dibutuhkan agar tidak terjadi penggelembungan harga aset (asset price bubble).
Target support ada di MYR 4.091/ton yang merupakan Moving Average (MA) 20. Jika tertembus, maka target paling pesimistis atau support terjauh adalah MA-200 di MYR 3.020/ton.
Sedangkan target resisten ada di MYR 4.359/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengantar harga CPO menuju MYR 4.431/ton.
(aji)






























