Di India, misalnya. Coal India Ltd melaporkan laba pada kuartal yang berakhir Desember 2024 anjlok 17% menjadi INR 85,1 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba tercatat INR 102,5 miliar.
India berupaya melaksanakan komitmen pengurangan emisi karbondioksida. Pemerintah India berencana menutup hampir 90 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara hingga 2032.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih tejebak di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 30,98. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Menariknya, indikator Stochastic RSI berada di 85,38. Di atas 80 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Namun demikian, ruang kenaikan harga batu bara masih terbuka. Target resisten ada di kisaran US$ 116-118/ton.
Adapun target support ada di rentang US$ 109-107/ton.
(aji)
































