Kala BI 'Bertaruh' Melawan Pasar dan Sejauh Ini Masih Menang
Redaksi
23 January 2025 15:05

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan mengejutkan Bank Indonesia di luar dugaan pasar, berupa pemangkasan bunga acuan pada pekan lalu, sempat membuat tekanan pada rupiah membesar. Arus keluar dana asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) tak terhenti dalam enam hari perdagangan beruntun senilai lebih dari Rp10 triliun.
Namun, setelah beberapa data ekonomi AS terbaru dirilis, disusul pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) berikut pernyataannya terkait rencana tarif impor, lalu berlanjut dengan pengumuman kebijakan besar dari dalam negeri seperti repatriasi devisa hasil ekspor (DHE), sejauh ini 'pertaruhan' BI terlihat berhasil.
Rupiah memang telah kehilangan 1,1% nilainya pada pekan ketika BI Rate dipangkas melawan konsensus pasar. Namun, setelah itu, rupiah berangsur bangkit dan bergerak stabil kendati masih berada di kisaran Rp16.200-an.
Empat hari perdagangan beruntun pekan ini, rupiah menguat 0,68% dan siang ini bergerak di kisaran Rp16.247/US$, terutama karena sentimen eksternal yang mendukung penguatan mata uang emerging market Asia menyusul indeks dolar AS yang melemah di kisaran 108,25, setelah sempat menyentuh 109,95, tertinggi sejak 2022.
Menurut analis, ada beberapa hal yang diduga memberikan kepercayaan diri bagi BI mengambil risiko besar melalui pemangkasan BI Rate.