Bloomberg Technoz, Jakarta - Juru bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati mengatakan bakal mengevaluasi program makan bergizi gratis yang telah dilaksanakan hampir sepekan.
Adita mengatakan bahwa menu makanan menjadi masukan terbanyak yang akan dilontarkan ke pemerintah. Ia mengklaim bahwa Badan Gizi Nasional pun telah memiliki patokan angka kecukupan gizi pada setiap menu.
"BGN sudah menetapkan angka kecukupan gizi akan sejumlah berapa, komposisi menu seperti apa itu sudah ada refrensi jadi ini yang kami sampaikan, kalau soal menu akan bervariasi ya. Dan ini juga akan tergantung dari kondisi daerah, masing-masing," kata Adita di Kompastv, dikutip Selasa (14/1/2025).
Selain itu, Adita juga menuturkan bahwa pemerintah bakal mengevaluasi terkait masukan pemberian makan bergizi gratis di berbagai sekolah. Menurut Adita, tiap sekolah memiliki waktu jam belajar yang berbeda, dan tak selalu sama.
"Lalu yang kedua ada masukan juga mengenai hal-hal teknis seperti soal distribusi, jam distribusi, ini sudah kami evaluasi, distribusi ini sebenarnya menyesuaikan waktu jam belajar dan mengajar, jadi setiap sekolah yang memang itu akan menjadi sangat variasi, ada sekolah yang masuk pagi sampai siang, ada kelas siang sampai sore," tambahnya.
Adita menambahkan, pihaknya masih tetap pada data awal terhadap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sebanyak 190. Terkait penerima manfaat dari program makan bergizi gratis itu masih bisa terjadi perubahan.
"Kalau untuk titik sementara ini kami masih seperti di awal ada 190 SPPG. Sementara kalau penerima manfaat bisa saja bertambah, karena bisa saja satu titik itu mengalami penambahan, istilahnya penerima manfaatnya. Jadi kalau titik masih sama, tetapi penerima manfaat bisa saja bertambah," ungkapnya.
(dec/spt)