Logo Bloomberg Technoz

Siapa Negara Pemberi Utang Terbesar ke Indonesia?

Ruisa Khoiriyah
08 May 2023 17:30

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan penandatanganan Compact II Millennium Challenge Corporation (MCC). (Tangkapan Layar Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan penandatanganan Compact II Millennium Challenge Corporation (MCC). (Tangkapan Layar Instagram @smindrawati)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Posisi cadangan devisa RI menurun hampir US$ 1 miliar pada April atau setara dengan Rp14,67 triliun dalam kurun waktu sebulan. Beban pembayaran utang luar negeri pemerintah ditambah peningkatan permintaan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyebab utama penurunan nilai cadangan devisa tersebut.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis hari ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan, posisi cadangan devisa pada April 2023 mencapai US$144,2 miliar, pertama kali menurun setelah mencetak reli kenaikan dalam lima bulan berturut-turut. 

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,” tulis BI dalam statemen, Senin (8/5/2023).

BI tidak menyebut berapa nilai beban pembayaran utang luar negeri pemerintah yang mengakibatkan penurunan posisi cadangan devisa bulan lalu.

Akan tetapi, bila mengacu pada data termutakhir posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang dirilis oleh BI, pertengahan April lalu, total nilai external debt pemerintah dan bank sentral mencapai US$201,54 miliar pada Februari 2023, di mana sebanyak US$192,28 miliar tercatat sebagai utang luar negeri pemerintah saja.

Utang luar negeri pemerintah mencapai US$192,28 miliar per Februari 2023 (Divisi Riset Bloomberg Technoz)