Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Faisal Basri meninggal dunia di usia 65 tahun, Kamis (5/9/2024) dini hari WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Berikut profil Ekonom Faisal Basri.
Sosok yang dikenal kritis terhadap kebijakan ekonomi pemerintah ini lahir di Bandung pada 6 November 1959.
Tak cuma lantang dalam vokal, Faisal Basri kerap menuangkan pandangan, pemikiran, hasil penelitian, dan analisis terkait perekonomian dalam berbagai jurnal ilmiah, makalah, dan buku-buku yang telah dipublikasikan.
Pria berdarah Mandailing Natal ini pernah meraih penghargaan sebagai Pejuang Anti Korupsi pada 2003. Sosok yang kerap mengkritik keras pemerintah membuatnya terus berjarak dengan kekuasaan. Kritik yang pernah menjadi perhatian publik adalah ketika dia mengatakan utang kereta cepat WHOOSH tidak akan lunas hingga kiamat.
Pendidikan dan Karier
Dalam dunia akademis, Faisal Basri meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981 dan juga gelar Master of Arts bidang Ekonomi dari Vanderbilt University, Amerika Serikat 1988.
Saat mengenakan almamater mahasiswa FEUI, Faisal aktif di berbagai kegiatan mahasiswa di kampus Salemba. Seorang aktivis era Orde Baru Normalisasi Kegiatan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) pada era Orde Baru.
Faisal pernah mengampu jabatan Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FEUI (1995–1998), peneliti dan Direktur LPEM FEUI (1993–1995), dan Sekretaris Program Pusat Universitas bidang Ekonomi, UI (1991–1998). Dia membangun dan mendirikan salah satu lembaga ekonomi terkemuka di Indonesia, INDEF pada medio 1995-2000.
Di luar habitatnya dalam dunia ekonomi, Faisal Basri diketahui juga merupakan salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN). Dia menjadi Sekjen PAN di era reformasi periode 1998–1999.
Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012. Faisal saat itu bersama Biem Benyamin, mencalonkan diri sebagai calon Gubernur dan calon wakil Gubernur DKI dari jalur independen.
Faisal Basri menikah dengan Syahfitri Nasution. Mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Anwar Ibrahim Basir, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Mohamad Atar Basri.
(ain)