Logo Bloomberg Technoz

BI Disebut Bisa Pangkas Bunga Acuan, Ini Dampaknya ke Wong Cilik

Ruisa Khoiriyah
13 April 2023 13:50

Pembeli sayur berbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pembeli sayur berbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan harga yang mulai melandai secara konsisten di Indonesia di tengah penguatan nilai tukar rupiah yang semakin konsisten, membuka peluang pengguntingan bunga acuan BI7DRR semakin lebar sebelum tahun ini berakhir. 

Bank Indonesia (BI) dinilai memiliki ruang menurunkan bunga acuan hingga 75 bps sebelum tutup tahun di mana itu dipercaya akan memberi suntikan energi lebih besar bagi kebangkitan konsumsi domestik di tengah ancaman perlambatan ekonomi global.

Berikut pandangan dari sejumlah pihak mengenai potensi penurunan suku bunga acuan:

  • Citigroup, bank investasi global, memprediksi BI akan memangkas bunga acuan mulai September-November masing-masing 25 bps hingga BI7DRR akan berakhir di level 5%. Bunga acuan akan kembali dipangkas pada Januari sebesar 25 bps hingga BI7DRR balik lagi ke level 4,75% pada awal 2024. 

  • Bloomberg Economic memperkirakan, BI bisa memangkas bunga acuan sebanyak 50 bps pada akhir tahun sehingga BI7DRR kembali ke kisaran 5,25% sebelum tutup tahun.

  • Ekonom senior Raden Pardede menilai BI bisa memangkas 50 bps bunga acuan pada semester II-2023 dan melanjutkan lagi 50 bps pada 2024 hingga BI7DRR berada di level 4,75%. 

Kebijakan bunga acuan mungkin masih terasa mengawang-awang bagi masyarakat di akar rumput. Padahal, arah bunga acuan yang ditetapkan di gedung megah Kebon Sirih, markas Bank Indonesia, sangat mempengaruhi penghidupan masyarakat di semua kalangan.

Berikut ini dampak nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat bila BI akhirnya memangkas bunga acuan sebelum tahun ini berakhir:

1. Beban Cicilan KPR dan Kredit Usaha Jadi Lebih Ringan