Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Ramal BI Bisa Turunkan Bunga Acuan 75 Bps Tahun Ini

Ruisa Khoiriyah
12 April 2023 15:41

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi domestik yang sudah terjangkar di kisaran target Bank Indonesia pada Maret lalu, terindikasi dari inflasi inti di 2,94% dan inflasi umum yang diperkirakan akan terus melandai, dinilai memberi alasan cukup kuat bagi bank sentral untuk segera menggunting bunga acuan tahun ini.

Pemangkasan bunga acuan juga tepat dilakukan di tengah proyeksi kuatnya neraca pembayaran seiring aliran modal asing yang terus deras. Di sisi lain, pengguntingan bunga acuan juga dibutuhkan untuk mendorong konsumsi rumah tangga agar lebih cepat bangkit pasca pukulan beruntun yaitu krisis pandemi dan kenaikan harga BBM tahun lalu.

Konsumsi rumah tangga adalah motor pertumbuhan utama ekonomi Indonesia dengan kontribusi lebih dari 50% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Analisis terbaru dari bank investasi global Citigroup memprediksi, BI akan menggunting bunga acuan hingga 75 basis pon (bps) pada semester II-2023 menyusul inflasi yang sudah terjangkar dan kuatnya neraca pembayaran. 

Helmi Arman, ekonom Citigroup Global di Jakarta, seperti dilansir oleh Bloomberg News, Rabu (12/4/2023), melihat, BI akan mulai menggunting bunga acuan pada September nanti sampai November dengan besar pemotongan masing-masing 25 bps setiap bulan. Lalu, BI7DRR akan kembali digunting pada Januari 2024 sebesar 25 bps sehingga pada akhirnya bunga acuan domestik akan bertahan di kisaran 4,75%.