Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara stagnan pada perdagangan kemarin. Namun si batu hitam masih berada dalam tren positif.

Pada Senin (27/5/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini berada di US$ 143,3/ton. Sama persis dengan posisi penutupan akhir pekan lalu.

Dalam seminggu terakhir, harga batu bara masih naik 0,81% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 5,56%.

Pekan lalu, harga batu bara sempat naik 4 hari beruntun. Pada Kamis (23/5/20240, harga menyentuh US$ 144,9/ton, tertinggi sejak 8 Mei. 

Oleh karena itu, wajar jika investor merasa sudah saatnya mencairkan keuntungan. Aksi ambil untung ini yang kemudian membuat harga batu bara sulit bergerak.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih bertahan di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,31. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah maksimal, sangat jenuh beli (overbought).

Dengan demikian, harga batu bara berisiko turun. Target support terdekat adalah US$ 136/ton. Jika tertembus, maka US$ 124/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 150/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik menuju US$ 154/ton.

(aji)

No more pages