Logo Bloomberg Technoz

Harga Emas Rekor Terus: Lebih Baik Beli Batangan atau Perhiasan?

Tim Riset Bloomberg Technoz
21 May 2024 14:30

Emas batangan.
Emas batangan.

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia terus memperbarui rekor tertinggi bahkan diperkirakan akan bisa menjebol level termahal sepanjang sejarah di US$2.500 per troy ounce, terutama bila pemangkasan bunga acuan Federal Reserve benar-benar terjadi. Sebaliknya, bila bunga tinggi global masih bertahan lebih lama, emas mungkin akan tergerus. Namun, kekhawatiran akan terjadinya resesi bila pengetatan moneter dilanjutkan terlalu lama, juga dapat mengungkit harga emas ke depan.

Dalam berbagai ketegangan sentimen itu, pamor logam mulia berharga ini tak terbendung termasuk dampaknya ke harga emas di pasar domestik. BUMN tambang, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membanderol emas di harga termahal di Rp1.363.000 per gram pada Senin kemarin dan hari ini, Selasa (21/5/2024), harga emas batangan yang dijual oleh Antam melorot sedikit jadi Rp1.358.000 per gram. Adapun harga beli kembali (buyback price) yaitu harga acuan bila pemegang emas hendak menjual emasnya lagi pada Antam, hari ini bertengger di Rp1.251.000 per gram. 

Pecah rekor berulang kali dari komoditas logam favorit ritel ini mungkin telah menggoda banyak kalangan untuk mulai masuk mengoleksi dengan harapan harganya semakin tinggi ke depan sehingga bisa meraup untung dari selisih harga beli saat menjualnya kelak. Namun, benarkah masuk membeli emas di kala harganya sudah begitu mahal saat ini merupakan langkah yang tepat? Juga, lebih menarik berinvestasi di emas batangan atau membeli perhiasan?

Karyawan melayani jual beli emas perhiasan di sebuah toko emas di Pasar Kebayoran, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andran Kristianto)

Dengan kini harga buyback sudah di Rp1,25 juta per gram, para pembeli emas setahun silam yaitu pada 21 Mei 2023, sudah mengantongi kenaikan nilai investasi 18,46%. Sementara bila emas sudah dibeli sejak 2019 ketika harga jual emas Antam masih di kisaran Rp762.000 per gram, maka apabila Anda menjualnya sekarang, ada potensi keuntungan sebesar 64,1%. Persentase keuntungan bisa lebih besar lagi bila yang hendak Anda jual adalah koleksi emas sejak 10 tahun lalu yaitu pada Mei 2014 saat harganya masih di Rp532.000 per gram. Keuntungan dari kenaikan nilai emas mencapai 135% atau rata-rata 13,5% per tahun.

Namun, bila Anda baru membeli emas pada awal tahun ini saat harga emas ada di Rp1.159.000 per gram, Anda berpeluang mengantong untung sekitar 8% bila menjualnya saat ini. Tingkat keuntungan itu lebih tinggi bahkan dibanding imbal hasil surat utang negara (SBN) tenor pendek seperti FR0081 yang saat ini memberikan yield 6,07% dan jatuh tempo pada Juni 2025.