Logo Bloomberg Technoz

Biden menyiratkan bahwa pemerintah akan mengambil lebih banyak tindakan eksekutif di masa depan bila diperlukan.

“Ini belum berakhir,” kata Joe Biden. “Kami mengamatinya dengan cermat. Saya pikir tim saya telah menangani dengan baik sejauh ini.”

Gedung Putih telah berupaya mengurangi kecemasan di Wall Street atas keruntuhan sejumlah bank regional AS baru-baru ini, termasuk Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan kekhawatiran tentang prospek sektor keuangan secara lebih luas.

Biden cenderung hemat bicara soal masalah ini kepada publik. Biden lebih banyak mengeluhkan soal ini ke Kongres menyusul upayanya untuk memproyeksikan stabilitas dan menghindari pernyataan yang akan semakin menakuti pasar.

Biden pun meminta anggota parlemen untuk memberlakukan kembali aturan yang lebih tegas pada bank-bank yang runtuh di masa kepemimpinan mantan Presiden AS Donald Trump. Ia juga minta parlemen menyetujui langkah-langkah pemberlakuan hukuman yang lebih tegas pada para eksekutif perbankan, jika terjadi salah urus yang menyebabkan tumbangnya bank mereka.

Namun, inisiatif itu sulit direalisasikan dengan kendali Partai Republik di DPR AS saat ini.

Regulator telah berupaya menstabilkan sektor perbankan namun kekhawatiran masih ada, seperti soal First Republic Bank, yang telah menerima bantuan likuiditas sebesar US$ 30 miliar. Regulator juga menghadapi tekanan dalam memberikan kejelasan soal penjaminan dana nasabah.

Biden mengatakan bahwa jika gejolak terus berlanjut, pemerintah siap untuk melindungi dana nasabah.

"Apa yang akan kami lakukan adalah, jika terjadi lebih banyak instabilitas, kami siap bahwa FDIC akan menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menjamin pinjaman di atas US$ 250.000, seperti yang sudah dilakukan," kata Joe Biden pada Jumat, merujuk ke lembaga penjamin simpanan AS, The Federal Deposit Insurance Corp.

(bbn)

No more pages