Bloomberg Technoz, Jakarta - Alat kontrasepsi dan juga pil KB menjadi sangat penting saat tingginya angka seks bebas di Indonesia.
Untuk itu, menurut dokter spesialis kandungan, Dr dr Liva Wijaya SpOG penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom ataupun pil KB perlu adanya pengawasan. Terutama bagi orang tua yang memiliki anak di bawah umur.
Pendidikan seks pada setiap individu sangat penting agar tidak salah menentukan pilihan di masa depan.
"Kalau bisa jangan berhubungan seksual kalau memang belum mampu. Kayak belum siap terhadap kehamilan dan pernikahan ya gausah berhubungan seksual kalau ga perlu, atau tidak dalam pernikahan kalau di negara kita. Jadi harus diawasi penggunaan KB,"katanya kepada Bloomberg Technoz, Selasa (29/4/2024).
Penggunaan alat KB memang memilliki manfaat proteksi kesehatan reproduksi. Orang dewasa yang memiliki keputusan seks bebas pun akan bijak jika menggunakan alat KB.
Namun perlu diingat keputusan itu perlu dipikirkan secara matang bukan sekadar untuk kepuasan semata bersama pasangan. Apalagi di negara Indonesia yang kental dengan nilai-nilai norma adat, hukum ada agama.
"Misalnya cegah aborsi, penularan seksual, HIV intinya adalah untuk mencegah seks bebas itu, bukan KB dilarang, tapi pendidikannya yang diperbaiki,"ujarnya.
Kondom
Penggunaan alat kontrasepsi tidak hanya ditujukan untuk pasangan perempuan. Pada pasangan laki-laki juga tersedia alat KB.
Kondom merupakan bagian alat KB non hormonal yang bisa digunakan pria. Tingkat efektivitasnya 98%.
"Kalau suami metode nya KB non hormonal, kondom. Efektifnya 98% sesuai dengan petunjuk," kata Dr Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dalam virtual live Kementerian Kesehatan.
Dokter Yassin Yanuar mengatakan efek lain penggunaan kondom uniknya bisa mencegah penyakit menular seksual.
"Kondom metode kb non hormonal dapat dijadikan alat cukup baik," terangnya.
Beberapa masyarakat pro dan kontra terhadap penggunaan alat kontrasepsi.
Biasanya terjadi karena pernah menjalani program KB tapi merasakan efek pada gejalanya.
Bagi yang ingin menjalani program tersebut disarankan selalu berkonsultasi atau bila sudah memasang dan merasakan gejala selalu laporkan keluhan pada bidan dan dokter.
(dec/spt)
