Logo Bloomberg Technoz

Investor Minta Imbalan Tinggi, Lelang Sukuk Cuma Serap Rp5,07 T

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 April 2024 16:25

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi awal, lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar oleh Kementerian Keuangan pada hari ini, Selasa (23/4/2024), berlangsung sepi dengan penurunan minat investor anjlok hingga 22,8% dibanding lelang sebelumnya. 

Investor juga meminta imbal hasil jauh lebih tinggi sejurus dengan tekanan jual yang melanda pasar surat utang belakangan dan telah mengerek yield surat utang di atas 7%. 

Lelang dilangsungkan ketika Bank Indonesia memulai rangkaian Rapat Dewan Gubernur yang akan berakhir besok dengan keputusan level BI rate apakah naik atau tetap. Sementara rupiah hari ini bergerak stabil, sempat melemah sepanjang hari namun di ujung perdagangan di pasar spot ditutup menguat tipis 0,1% ke Rp16.220/US$. Sedangkan kurs JISDOR BI masih ditutup melemah sore ini di Rp16.244/US$.

Para pelaku pasar mencatat permintaan dalam lelang sukuk negara hari ini sebesar Rp16,26 triliun, lebih rendah dibanding lelang SBSN sebelumnya Rp21,06 triliun. Dalam lelang hari ini, permintaan yield para peserta lelang juga jauh lebih tinggi dibanding kisarannya di pasar sekunder.

Sebagai contoh, untuk seri PBS030 yang jatuh tempo pada 2028, peserta lelang meminta yield tertinggi hingga 7,25% dan terendah di level 6,75%. Jauh lebih tinggi dibanding kisaran permintaan imbalan dalam lelang sebelumnya 6,43%-6,65%. Sementara saat ini yield surat berharga negara untuk tenor 4Y ada di kisaran 7,049%.