Logo Bloomberg Technoz

"Kami mengutuk keras peluncuran rudal Korea Utara sebagai sebuah provokasi yang secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea," ujar militer Korea Selatan dalam sebuah pesan singkat kepada para wartawan.

Ini adalah uji coba rudal balistik keempat dari rezim Kim Jong Un tahun ini. Pada 2 April, pemimpin Korea Utara mengawasi uji coba rudal balistik baru yang menurut media pemerintahnya dirancang untuk mengerahkan kendaraan luncur hipersonik yang dapat mengirimkan muatan nuklir dengan menggunakan manuver berkecepatan tinggi untuk menghindari pencegat.

Beberapa hari sebelumnya, Korea Utara mengatakan telah melakukan uji coba hulu ledak "super besar" yang dirancang untuk rudal strategisnya.

Rangkaian uji coba senjata ini menyusul kunjungan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield ke Korea Selatan dan Jepang, di mana ia mencari cara untuk mempertahankan pengawasan sanksi terhadap Pyongyang setelah Rusia memveto langkah untuk memperpanjang Panel Pakar Dewan Keamanan PBB yang telah bertindak sebagai pengawas selama kurang lebih 15 tahun.

Kim telah menggunakan uji coba tersebut untuk menunjukkan bahwa ia memiliki berbagai metode untuk meluncurkan serangan nuklir. Hal ini termasuk dengan menembakkan rudal angkatan lautnya serta mengerahkan jenis drone bawah air baru yang menurut Pyongyang akan mampu melakukan serangan nuklir. Para ahli senjata meragukan klaim tersebut.

(bbn)

No more pages