Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Drop, Eksportir Batu Bara Makin Terbeban Biaya Operasional

Dovana Hasiana
03 April 2024 13:00

Ilustrasi batu bara (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi batu bara (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengusaha batu bara mengatakan pelemahan rupiah hingga ke level nyaris mendekati Rp16.000/US$ tidak serta-merta menguntungkan kinerja ekspor komoditas pertambangan untuk energi fosil tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesia Coal Mining Assocation (APBI/ICMA) Hendra Sinadia, pelemahan rupiah bakal berdampak kepada peningkatan beban operasional yang berasal dari komponen impor.

Terlebih, sejak 2022, pengusaha batu bara juga terbebani dengan adanya peningkatan royalti.

“Kita cuma lihat ada kenaikan karena depresiasi, tetapi di satu sisi kita juga concern dengan beban biaya yang lebih berat. Apalagi kan royalti dari 2022 sudah tinggi,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (3/4/2024).

Bahkan, kata Hendra, laba beberapa perusahaan batu bara tercatat anjlok. Dirinya mengutip data laporan keuangan emiten pertambangan batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mencatatkan penurunan laba bersih 97,9%.