Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Sebut Rupiah Baru Bisa Menguat pada Juni, Ini Alasannya

Redaksi
03 April 2024 09:26

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) baru akan menguat apabila bank sentral AS Federal Reserve mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga acuannya pada Juni mendatang. 

Helmi Arman, Chief Economist Citi Indonesia mengatakan rupiah melemah akibat terjadinya penguatan dolar AS terhadap seluruh mata uang regional. Maka itu, ke depan, dolar AS akan melemah terhadap seluruh mata uang regional, termasuk rupiah, jika suku bunga The Fed menyusut pada akhir semester I 2024.

"Dengan asumsi bahwa kondisi atau ekspektasi kondisi ketenagakerjaan di AS akan semakin lemah dalam beberapa bulan ke depan," kata Helmi.

Kendati demikian, menjelang akhir 2024, rupiah akan menghadapi faktor risiko lain yang harus dipantau, yaitu Pemilu di AS. Menurut analisis Ekonom Citi, jika Donald Trump kembali bertarung dan terpilih sebagai pemenang dalam Pemilu untuk menjadi Presiden AS, maka hal ini akan cenderung positif terhadap kekuatan dolar AS. Pada akhirnya, rupiah akan terdampak kembali melemah.

"Jadi kalau dolar AS menguat lagi, Indonesia juga harus lebih waspada lagi," papar Helmi.