Logo Bloomberg Technoz

CBP Kritis, Bulog Kian Kesulitan Stabilkan Harga Beras

Rezha Hadyan
21 March 2023 12:17

Barang bukti penyimpangan distribusi Cadangan Beras Pemerintah atau beras Bulog di Polda Banten Jumat (10/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)
Barang bukti penyimpangan distribusi Cadangan Beras Pemerintah atau beras Bulog di Polda Banten Jumat (10/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Kondisi cadangan beras pemerintah (CBP) yang mengkhawatirkan di gudang Perum Bulog (Persero) ditengarai menjadi penyebab harga beras di pasaran masih bertahan di level stabil tinggi. Di sisi lain, BUMN pangan itu mulai kesulitan melakukan serapan domestik.

Berdasarkan laporan terakhir Bulog, pasok CBP saat ini hanya 320.000 ton alias jauh di bawah ambang batas aman 1,1 juta—1,5 juta ton. Penyerapan domestik yang dilakukan Bulog hanya mencapai 30.000 ton, sedangkan realisasi impor yang sudah disetor instansi tersebut sebanyak 485.000 ton.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengamini stok CBP yang minim tersebut hanya cukup untuk kebutuhan operasi pasar (OP) untuk bulan ini. Bulog, padahal, masih harus memenuhi kewajiban penyaluran bantuan sosial (bansos) bulanan. 

“Kalau untuk operasi pasar masih cukup, tetapi itu untuk bulan ini. Namun, kan kita ada kepentingan untuk bulan depan juga, termasuk ada penyaluran bansos yang setiap bulannya 210.000 ton. Nah, itu harus terpenuhi,” ujarnya, Senin (20/3/2023).

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal tidak menampik bahwa perseroan tengah dihadapkan pada tugas berat untuk stabilisasi harga beras di pasaran di tengah keterbatasan stok penyangga (buffer stock atau iron stock) pada awal tahun ini.

Kalau untuk operasi pasar masih cukup, tetapi itu untuk bulan ini. Namun, kan kita ada kepentingan untuk bulan depan juga.

Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Budi Waseso