Logo Bloomberg Technoz

Dampak Kenaikan Suku Bunga Jepang pada Bisnis hingga Konsumen

News
20 March 2024 04:40

Ilustrasi Ekonomi Jepang. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Ekonomi Jepang. (Dok: Bloomberg)

Masaki Kondo, Yasufumi Saito dan Ruth Carson - Bloomberg News

Bloomberg, Bank Sentral Jepang (BOJ) akhirnya mengakhiri eksperimen delapan tahun dengan suku bunga negatif yang membuat lebih dari US$4 triliun dana memburu keuntungan yang lebih tinggi di luar negeri. Apa yang terjadi selanjutnya berpotensi mengguncang aliran uang di Jepang dan seluruh dunia.

Salah satu pertanyaan terbesar adalah bagaimana nasib dana jumbo tersebut yang tersimpan di aset luar negeri termasuk obligasi pemerintah AS, pembangkit listrik Eropa, dan saham Singapura. Sejauh ini, pasar terlihat tenang menanggapi kenaikan suku bunga pertama Jepang sejak 2007, karena perbedaan imbal hasil dengan negara maju lainnya masih lebar. 

Yen bahkan sedikit melemah, dengan pelaku pasar mengutip janji BOJ untuk mempertahankan kondisi akomodatif sebagai tanda tidak akan ada pengetatan agresif dalam waktu dekat. Namun, efek jangka panjangnya masih belum pasti.

Di Jepang, kekhawatiran terus berlanjut tentang dampaknya terhadap konsumen, bisnis, dan keuangan pemerintah. Saham Jepang baru-baru ini mencapai rekor tertinggi dan pekerja memperoleh kenaikan upah terbesar dalam tiga dekade, memicu harapan bahwa negara ini dapat secara berkelanjutan meningkatkan konsumsi dan meninggalkan deflasi serta stagnasi ekonomi.

Periode suku bunga Jepang. (Sumber: Bloomberg)