Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang RI Bersiap Surplus 46 Bulan Beruntun

Hidayat Setiaji
14 March 2024 12:40

Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor Indonesia diperkirakan kembali turun pada Februari. Namun, neraca perdagangan sepertinya masih bisa mencatatkan surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan luar negeri Indonesia periode Februari pada 15 Maret, esok hari. Di sisi ekspor, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi pertumbuhan -6,5% dibandingkan Februari 2023 (year-on-year/yoy).

Meski masih minus, tetapi proyeksi itu lebih baik dibandingkan realisasi bulan lalu di mana ekspor tumbuh -8,06%.

Pada Februari, sinyal pemulihan ekonomi dunia mulai terlihat meski masih sangat awal. Di China, negara tujuan ekspor utama Indonesia, data ekspor-impor Februari menunjukkan angka yang solid.

Ekspor China tumbuh 7,1% yoy, jauh di atas ekspektasi pasar dengan perkiraan 1,9% yoy. Adapun impor tumbuh 3,5% yoy, juga lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar yakni 1,5%.