Logo Bloomberg Technoz

Putin juga menyatakan bahwa Moskow akan menganggap intervensi jika AS mengerahkan pasukan militer di wilayah Rusia atau Ukraina.

"(Di Amerika Serikat) Terdapat cukup banyak spesialis di bidang hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pengendalian strategis. Oleh karena itu, saya tidak berpikir bahwa segala sesuatu di sini sedang terburu-buru menuju hal tersebut (konfrontasi nuklir), namun kami siap untuk itu," tegasnya.

Perang di Ukraina telah memicu krisis dalam hubungan Rusia dengan negara-negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962 silam. Putin telah memperingatkan negara-negara Barat bahwa mereka berisiko memulai perang nuklir jika mereka mengirimkan pasukan untuk bertempur di wilayah Ukraina.

Putin menegaskan kembali dalam wawancara tersebut bahwa penggunaan senjata nuklir diuraikan dalam doktrin nuklir Kremlin, kebijakannya mengatur keadaan di mana Rusia mungkin menggunakan senjatanya.

Menurutnya, "senjata ada untuk digunakan. Kami memiliki prinsip kami sendiri."

Putin, bagaimanapun, menyatakan bahwa Rusia tidak pernah menghadapi kebutuhan untuk menggunakan kekuatan nuklirnya di Ukraina. Konflik ini telah berlanjut sejak invasi militer Rusia dimulai pada Februari 2022.

"Mengapa kita perlu menggunakan senjata pemusnah massal? Tidak pernah ada kebutuhan seperti itu," tukasnya.

(ros)

No more pages