Logo Bloomberg Technoz

Global Bond RI Terseret Aksi Jual Treasury Imbas Data Inflasi AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
13 March 2024 10:10

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar surat utang negara bisa ikut terseret tekanan jual pada perdagangan hari pertama, Rabu (13/3/2024), setelah libur panjang sejak pekan lalu, karena sentimen bullish pasar global telah berganti menjadi bearish pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) tadi malam telah memicu aksi jual Treasury, surat utang AS.

Tadi malam yield Treasury, surat utang AS, melesat hingga ke 4,59% dan pagi ini terpantau di kisaran 4,584%, naik 4,8 bps. Dua hari terakhir kenaikan UST 2Y sudah mencapai 9 bps. Sementara UST 10Y naik 5,4 bps ke 4,151%. Lalu tenor 30Y naik 4,6 bps ke 4,307%.

Berdasarkan data Bloomberg sampai pukul 09:59 WIB, dampak tekanan global itu sepertinya masih terbatas di pasar obligasi rupiah (SUN/INDOGB). Namun, untuk obligasi RI berdenominasi dolar AS, INDON, efek pasar global terlihat lebih besar diwarnai dengan lonjakan imbal hasil.

Imbal hasil SUN di mayoritas tenor bergerak turun. INDOGB 2Y terkikis 1,4 bps ke 6,160%. Sementara tenor acuan 10Y turun tipis 0,4 bps ke 6,599%. Sementara tenor 5Y dan 15Y naik tipis 0,3 bps dan 0,2 bps.

Sebaliknya, yield INDON 2Y naik 1,5 bps ke 4,780%. Bahkan tenor menengah 5Y dan 7Y naik masing-masing 4 bps dan 4,7 bps ke kisaran 4,821% dan 4,953%. Untuk tenor 10Y naik 3,6 bps ke level 4,942 bps.