Logo Bloomberg Technoz

Kemendag Bantah Beras Langka: Sudah Diguyur Bantuan Pangan

Dovana Hasiana
26 February 2024 17:40

Pedagang merapihkan beras di kawasan Pejaten, Jakarta, Senin (11/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang merapihkan beras di kawasan Pejaten, Jakarta, Senin (11/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan membantah adanya isu kelangkaan beras di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog (Persero) telah menyalurkan bantuan pangan sejumlah 10 kilogram kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). 

Makanya, aneh kalau dibilang sekarang beras langka kan baru dikucurkan bantuan pangan. Sebenarnya beras ini kan masyarakat bawah tidak heboh-heboh banget. Kenapa? Kan pemerintah baru menurunkan bantuan pangan. Rata-rata penerima bantuan pangan sekarang masih terima beras,” ujar Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto kepada Bloomberg Technoz di Pasar SS Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan awal mula isu beras mencuat adalah sejak ritel mengumumkan adanya gangguan pasok beras premium di gerai-gerai ritel modern. 

Penjualan beras di supermarket. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Menurutnya, isu ini disebabkan harga beras premium yang melambung di atas harga eceran tertinggi (HET). Walhasil, peritel memutuskan untuk tidak menjual beras premium karena tidak mendapatkan margin.

“Awal mula isu agak panas ini karena ritel modern. Ritel modern tidak mau stok ulang karena terbatasi HET. Dia tidak dapat marginnya, makanya tidak mau stok ulang,” ujar Isy.