Logo Bloomberg Technoz

Harapan masih ada karena IMF akan memutuskan pinjaman bagi Sri Lanka pada 20 Maret 2023. Enam bulan lalu, sejatinya staf IMF sudah menyetujui program tersebut. Ini bisa membuat Sri Lanka mengakses lebih banyak pendanaan dan melakukan restrukturisasi utang.

“Kami memperkirakan ekonomi Sri Lanka bisa tumbuh 2% pada 2023. Kehadiran dana IMF pada akhir Maret akan mendatangkan valas untuk meningkatkan impor BBM dan bahan baku. Pemulihan pariwisata dan basis yang rendah tahun lalu juga akan membantu,” sebut Ankur Shukla, Ekonom untuk Asia Selatan di Bloomberg Economics.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pekan lalu mengatakan bahwa “kebijakan nyata” dari otoritas lokal dan jaminan pendanaan dari kreditur besar akan membantu Sri Lanka keluar dari krisis untuk menuju “arah pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif”.

Jonas menambahkan, tekanan di sisi permintaan masih akan terjadi di Sri Lanka dalam 2 kuartal ke depan meski mata uang rupee menguat dan bantuan IMF akan membantu.

Untuk mendapatkan bantuan IMF, Sri Lanka harus menaikkan pajak, menurunkan subsidi energi, menerapkan rezim nilai tukar yang lebih fleksibel, dan menaikkan suku bunga acuan untuk meredam inflasi.

“Dengan kebijakan fiskal dan moneter yang tetap ketat dalam waktu dekat, kami memperkirakan pemulihan ekonomi akan terbatas,” kata Gareth Leather dari Capital Economics, Ltd.

(bbn)

No more pages