Logo Bloomberg Technoz

Kemenkes: 57 Petugas KPPS Pemilu 2024 Meninggal, Jabar Tertinggi

Mis Fransiska Dewi
18 February 2024 17:00

Petugas memeriksa kotak suara pemilu 2024 KPU di GOR Makasar, Jakarta Timur, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas memeriksa kotak suara pemilu 2024 KPU di GOR Makasar, Jakarta Timur, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 57 petugas Pemilu 2024 meninggal dunia. Angka itu dihimpun dari data Kemenkes pada periode 10-17 Februari 2024 hingga pukul 18.00 WIB.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Minggu (18/2/2024) menyampaikan, 57 petugas yang meninggal terdiri dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 29 orang, Perlindungan Masyarakat (Linmas) 10 orang, saksi 9 orang, petugas 6 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) 2 orang,  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 1 orang. 

Dari data tersebut, setidaknya 57 petugas pemilu meninggal itu terdiri dari 18 pasien usia 41-50 tahun, 15 pasien usia 51-60 tahun, 8 pasien usia 31-40 tahun, 7 pasien usia 21-30 tahun, 5 pasien usia di atas 60 tahun, dan 4 pasien usia 17-20 tahun.

Dari 57 orang petugas yang meninggal, 13 orang mengalami penyakit jantung, 11 orang death on arrival (DOA), 8 orang kecelakaan, 5 orang ARDS, 5 orang hipertensi,  4 orang penyakit Serebrovaskular, 2 orang Multi Organ Failure, 2 orang Septic Shock, 1 orang sesak nafas, 1 orang asma, 1 orang diabetes melitus, dan 4 orang sedang dikonfirmasi kematiannya. 

Data kemenkes juga memaparkan, tren angka tertinggi kematian terjadi pada 14-15 Februari 2024. 

Berikut sebaran jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia:

  1. Sumatera Utara: 2 kasus
  2. Riau: 1 kasus
  3. Sumatera Barat: 1 kasus
  4. Sumatera Selatan: 2 kasus
  5. Banten: 2 kasus
  6. DKI Jakarta: 6 kasus
  7. Jawa Barat: 13 kasus
  8. Jawa Tengah: 11 kasus
  9. Daerah Istimewa Yogyakarta: 1 kasus
  10. Jawa Timur: 12 kasus
  11. Kalimantan Barat: 2 kasus
  12. Kalimantan Timur: 1 kasus
  13. Sulawesi Selatan: 2 kasus
  14. Sulawesi Utara: 1 kasus