Logo Bloomberg Technoz

Harga Anjlok, ESDM Tak Kunjung Atur Pemangkasan Produksi Nikel

Sultan Ibnu Affan
17 February 2024 09:40

Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho
Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong para perusahaan tambang untuk lebih fokus kepada membuat pabrik pengolahan atau pemurnian (smelter) nikel lebih jauh, alih-alih melakukan pembatasan produksi di tengah tren pelemahan harga.

Sepanjang tahun lalu, harga nikel memang anjlok hampir 50% disebabkan oleh membanjirnya pasokan komoditas mineral nikel jenis saprolite yang diolah menjadi nickel pig iron (NPI) dan feronikel (FeNi) seiring dengan jorjoran produksi dari Indonesia.

"Kita sudah memberikan imbauan sama industri supaya melihat tren ini, kalau enggak mereka akan kejeblos. [Mereka harus melakukan] hilirisasi lebih jauh" ujar Arifin saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/2/2024).

Dia pun meminta agar para perusahaan smelter tidak lagi menggunakan teknologi  rotary kiln-electric furnace (RKEF) ke depannya.

"Kita dorong supaya industri bisa hilir lebih lanjut, misalnya Ni-Matte, nanti jadi prekursor, jadi komponen baterai," ujar dia.

Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston