Logo Bloomberg Technoz

Friderica Widyasari Dewi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen sebelumnya menyatakan masih mendalami dugaan pelanggaran Investree.

Namun khusus pengembalian investasi kepada lender yang tertunda, Kiki menjelaskan bahwa dalam kesepakatan investasi model P2P Lending, terdapat risiko yang juga harus diketahui investor atau lender.

“Kalau [pengembalian investasi yang macet] karena risiko bisnis itu tentu berbeda dengan kalau ada pelanggaran. Jadi itu yang sedang kita lihat,” 

Menyoal dana investasi yang urung dikembalikan Investree sudah dalam kondisi macet. Banyak lender protes. Hal ini telah masuk radar OJK, terang Agusman Kepala Eksekutif PVML.

 Rasio kredit macet Investree telah di atas 5% atau jauh dari ambang ketentuan otoritas keuangan di Indonesia.  Pada 29 Januari nilai TWP90 Investree terpantau 12,8%, kemudian terus naik menjadi 16,44%, Kamis (1/2/2024). Saat Bloomberg Technoz telusuri pada Jumat (16/2/2023), TWP90 Investree masih di  16,44%, atau nilai TKB90 di 83,56%.

Adrian Gunadi Terdepak, Investree Klarifikasi

Kabar Adrian mundur dari posisi CEO dan founder yang terdengar sejak mereka terkena sanksi administratif dari OJK akhirnya dikonfirmasi Investree. Namun perusahaan juga menyatakan sejumlah hal untuk meluruskan kabar.

Mewakili Investree, Co-Founder/Director Investree Singapore Pte Ltd., Kok Chuan Lim, mengatakan, Adrian terakhir kali efektif menjadi Direktur Utama pada Januari 2024. Adrian Gunadi mundur dari jabatan di perusahaan saat gejolak pengembalian dana investasi mereka makin besar.

Chuan Lim menambahkan dalam surat tertulis yang diterima Bloomberg Technoz 31 Januari lalu, Investree tidak memiliki hubungan dengan PT Putra Radhika Investama, PT Radhika Persada Utama, atau perusahaan atau perorangan lainnya yang mengklaim sebagai terafiliasi.

Co-Founder & Chairman at Investree, Adrian Asharyanto Gunadi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Saat dilakukan pengecekan, dua entitas yang tersebut di atas berelasi dengan Adrian, namun bukan bagian dari Investree. Putra Radhika Investama berdiri dengan Surat Keputusan tanggal 2 Februari 2022, dengan dua pemegang saham, Perdana Putra  dan Adrian Asharyano Gunadi,  lewat kepemilikan yang sama (50%-50%).

Selanjutnya, Radhika Persada Utama dimiliki oleh PT Radhika Investama, PT Equintra, Andalan Dana Investama, dan Genio Yudha Wibowo.  Adrian Asharyano Gunadi menjabat sebagai Direktur di perusahaan ini dengan Arifin Hudaya sebagai Komisaris Utama di Radhika Persada Utama.

Keputusan mundur Adrian, berdasarkan salinan surat yang dihimpun DealStreetAsia , tidak dapat dibatalkan dan Adrian tidak meminta kontraprestasi apapun.  Investree sebelumnya membatasi jalur komunikasi resmi dan hanya tersentralisasi pada alamat email cs@investree.id. Keputusan berlaku sejak tanggal 1 Februari 2024.

Infografis Siapa Investor di Balik Investree (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)

(fik/wep)

No more pages