Logo Bloomberg Technoz

Moody's Turunkan Peringkat Kredit Gegara Perang, Israel Protes

News
14 February 2024 19:50

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Yerusalem, Israel, Rabu (11/1/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Yerusalem, Israel, Rabu (11/1/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Galit Altstein - Bloomberg News

Bloomberg, Israel sedang gusar atas penurunan peringkat kredit yang pertama kali terjadi. Hal ini masih belum berdampak pada pasar, namun memicu kekhawatiran bahwa kepercayaan investor terhadap pemerintah bisa terganggu di saat Israel sedang banyak berutang untuk mendanai perang.

Pengumuman yang dibuat oleh Moody's Investors Service pekan lalu telah memicu kecaman keras dari para pejabat, termasuk Perdana Menteri (PM) Netanyahu. Dia mempertanyakan motif di balik keputusan tersebut.

Seorang teknokrat terkemuka di kantor Kementerian Keuangan yang dikenal sebagai "CFO pemerintah" kini turut bersuara dalam perdebatan. Pihaknya menyusun data yang menurutnya bertentangan dengan alasan Moody's menurunkan peringkat kredit Israel menjadi A2.

"Kami sangat menghargai Moody's, tetapi keputusan mereka tidak konsisten dengan data makroekonomi dan fiskal," kata Yali Rothenberg, akuntan umum Kementerian Keuangan yang bertanggung jawab mengelola utang Israel senilai US$300 miliar.