Logo Bloomberg Technoz

Kasus terbaru yang membuktikan China melakukan dumping ke Indonesia adalah produk kumparan canai panas dari baja paduan lainnya atau hot rolled coil (HRC) of other alloy steel di mana China diberikan BMAD 26,9%.

Selain itu, produk lisin atau lysine dari China diberikan BMAD pada kisaran 6,02% hingga 33,2% dan produk piringan baja gulung panas atau hot rolled plate (HRP) dari China juga dikenakan BMAD sebesar 10,47%.

KADI juga tengah melakukan penyelidikan terhadap produk benang filamen sintetis dari China; lembar nilon tipis dari China, Taiwan, dan Thailand; serta ubin keramik dari China karena diduga melakukan dumping.

Menurut Donna, KADI harus melakukan penyelidikan untuk membuktikan adanya dumping berdasarkan laporan yang diterima dari industri.

Sejak 1996, KADI telah mencatat 92 kasus penyelidikan di mana 50 dari 92 kasus penyelidikan terbukti sebagai kasus dumping dan dikenakan kebijakan tarif BMAD, sementara itu 27 kasus ditutup karena tidak terbukti adanya praktik dumping dan 15 kasus masih dalam proses. 

Dunia Siap-siap Kebanjiran Produksi Plastik ‘Made In China’ (Bloomberg Technoz)


Daftar Negara Terbukti Melakukan Dumping ke Indonesia Periode 1996 hingga 2023*:

  • China : 34 kali
  • India : 16 kali
  • Taiwan : 14 kali
  • Korea : 11 kali
  • Thailand : 10 kali
  • Malaysia : 7 kali
  • Rusia : 5 kali
  • Ukraina : 4 kali
  • Vietnam : 4 kali
  • Jepang : 3 kali
  • Singapura : 2 kali
  • Filipina : 2 kali
  • Finlandia : 2 kali
  • Belarusia : 2 kali
  • Kazakhstan : 2 kali
  • Amerika Serikat : 1 kali
  • Uni Emirat Arab : 1 kali
  • Australia : 1 kali
  • Polandia : 1 kali
  • Uni Eropa : 1 kali
  • Turki : 1 kali 

*) Catatan: Indonesia mengelompokkan kasus dumping dengan produk yang sama dari berbagai negara sebagai satu kasus. Sebagai contoh, dumping produk HRP dari China, Singapura dan Ukraina akan dianggap sebagai satu kasus, bukan tiga kasus yang berbeda. 

(wdh)

No more pages