Logo Bloomberg Technoz

Salah Satu Biang Keladi Perlambatan Ekonomi RI: Batu Bara

Hidayat Setiaji
06 February 2024 08:00

Ilustrasi batu bara. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi batu bara. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Selama setahun ini, harga batu bara ambruk 49,36%. Tren pelemahan harga batu bara terbukti berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia, akibat turunnya nilai ekspor komoditas tersebut. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh 5,05%. Melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang naik 5,31%.

Ekspor hanya tumbuh 1,32% sepanjang 2023. Jauh lebih rendah ketimbang konsumsi rumah tangga dan investasi yang mampu tumbuh masing-masing 4,82% dan 4,4%.  Dibandingkan dengan 2022, kinerja ekspor juga merosot jauh. Pada 2022, ekspor naik 16,28%.

Tahun lalu, ekspor bahan bakar mineral (yang didominasi batu bara) mencapai US$ 54,99 miliar. Angka ini setara dengan 17,94% dari total ekspor non-migas Indonesia.

Jadi saat harga batu bara anjlok, maka kinerja ekspor Indonesia akan ikut jeblok. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi sulit dipacu untuk tumbuh lebih tinggi.

Sumber: BPS

Pada Senin (5/2/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 119/ton, naik 2,6% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Ke depan, peluang rebound memang cukup tinggi. Ini dikarenakan harga nya sudah turun 6,37% selama sepekan. Selama sebulan ke belakang, harga jatuh 7,39%.