Logo Bloomberg Technoz

Deklarasi Civitas Akademica Soal Bobroknya Demokrasi Meluas

Redaksi
03 February 2024 18:30

Guru besar dan dosen Universitas Indonesia membacakan deklarasi soal Pemilu 2024. (Tangkapan layar Youtube KBA Talk)
Guru besar dan dosen Universitas Indonesia membacakan deklarasi soal Pemilu 2024. (Tangkapan layar Youtube KBA Talk)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Civitas akademica dari sejumlah universitas terus menyuarakan sikap melalui berbagai bentuk untuk mengkritik turunya demokrasi menjelang pemungutan suara Pemilu 2024. Para guru besar, dosen dan mahasiswa pun menyerukan kritik kepada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap menjadi pemicu.

Gerakan ini awalnya dilakukan civitas akademica Universitas Gajah Mada (UGM) melalui Petisi Bulaksumur, Rabu (31/1/2024). Para guru besar menilai Jokowi sebagai alumnus gagal menjalankan nilai-nilai yang ditanamkan universitas.

Civitas akademica Universitas Islam Indonesia (UII) kemudian ikut mengeluarkan pernyataan sikap tentang Indonesia Darurat Kenegarawanan, Kamis (1/2/2024). Hal ini merujuk pada sosok Jokowi yang dianggap mencederai demokrasi usai membantu meloloskan dan memenangkan puteranya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Meski mendapat intimidasi, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) juga mengeluarkan deklarasi seruan kebangsaan kampus perjuangan, Jumat (2/2/2024). Senada, mereka pun meminta Jokowi berhenti mengorbankan demokrasi untuk kepentingan nepotisme keluarga.

Hari ini, dua Universitas juga mengeluarkan penyataan sikap yaitu Universitas Padjajaran (Unpad), Jawa Barat dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)."Ini murni karena kami melihat konstitusi di negara Indonesia sudah dirusak. Etikanya tidak dipakai. Tidak ada penghormatan pada negara dari penyelenggara negara tersebut, kata Pengurus Ikatan Alumni Unpad, Visarah Novicca, Sabtu (3/2/2024).

Guru Besar Hukum UI Harkristuti Harkrisnowo usai pembacaan deklarasi civitas UI soal Pemilu 2024. (Tangkapan layar Youtube KBA Talks)