Logo Bloomberg Technoz

Kehadiran Google dan Microsoft menyoroti pentingnya India bagi perusahaan dan sektor AI yang lebih luas. Dengan lebih dari 5 juta programmer, India muncul sebagai salah satu sumber talenta AI terbesar untuk startup dan bisnis global—pada saat talenta AI seringkali kekurangan pasokan.

Selama perjalanan ke India tahun lalu, CEO Nvidia Corp, Jensen Huang, mengatakan bahwa negara ini dapat menjadi pengekspor keahlian AI terbesar di dunia.

“Ada transisi di seluruh dunia menuju AI dalam lima hingga 10 ke depan, dan pengembang India akan berada di pusatnya,” kata Nandan Nilekani, Chairman Infosys Ltd, perusahaan layanan teknologi terbesar kedua di Asia.

Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Corp Satya Nadella. (Dok: Bloomberg)

“Pengembang India akan menentukan tumpukan AI mana yang akan mendominasi,” tambah Nilekani, mengacu pada berbagai lapisan teknologi yang membentuk sistem AI yang saling bersaing.

Nadella maupun CEO Google Sundar Pichai tumbuh besar di India. Mereka belajar teknik di sana, sebelum pergi ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi pascasarjana.

Bagi keduanya, dorongan AI dapat menjadi penentu karier. Pichai menyebut pergeseran ke AI sebagai “lebih besar daripada internet” dan Nadella menggambarkannya sebagai “momen Microsoft.”

Sebagai tanda meningkatnya pengaruh India di bidang AI, Ahmed Mazhari, presiden Microsoft Asia, menunjuk pada aktivitas pengembang di GitHub, platform milik Microsoft untuk para pengembang.

“Saat ini, satu dari empat proyek AI di GitHub berasal dari India,” kata Mazhari dalam sebuah pernyataan.

“Pada tahun 2026, India akan melampaui Amerika Serikat. India memiliki posisi yang sangat unik untuk memungkinkan adopsi AI dalam skala besar di dalam negeri dan di pasar internasional.”

Chief Executive Officer Google Sundar Pichai (Michael Short/Bloomberg)

Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan melatih 100.000 pengembang di India tentang teknologi dan alat AI terbaru.

Tahun lalu, badan perdagangan industri teknologi India, Nasscom, menghitung hampir setengah juta pengembang yang berspesialisasi dalam bidang AI dan data sciences.  

“Sangat masuk akal untuk mengharapkan lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan AI terkemuka yang akan pindah ke India,” ujar Sangeeta Gupta, wakil presiden senior Nasscom.

Ia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan layanan teknologi besar seperti Tata Consultancy Services Ltd. dan Infosys akan melaju dengan kecepatan penuh dalam hal AI. Mereka  melatih ratusan ribu insinyur.

“Perusahaan ingin mengadopsi AI, dan para pengembang dapat mempercepat transisi tersebut,” ujarnya.

(bbn)

No more pages