Logo Bloomberg Technoz

Sebelumnya, GOTO menargetkan bisa mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023 dan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk keseluruhan tahun 2023 di kisaran antara minus Rp 4,5 triliun dan minus Rp 3,8 triliun.

Usai mencapai adjusted EBITDA positif, Patrick Walujo menegaskan bahwa GOTO akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi ke depan, seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, salah satunya yakni pembelian kembali (buyback) saham. 

Menurut Steven, buyback memiliki arti jika manajemen GOTO berkeyakinan harga saham di pasar saat ini berada di bawah fair value. "Jadi, [buyback] itu meyakinkan dan menarik animo pasar," imbuh Steven.

Namun, Steven tetap mewanti-wanti jika ingin masuk ke saham GOTO. Ia lebih menyarankan buy on weakness, karena biasanya saham GOTO segera dilanda aksi profit taking usai naik cukup besar.

Setali tiga uang, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat saham GOTO belum sepenuhnya dalam tren naik jangka panjang.

Secara teknikal, level Rp92/saham menjadi kunci. Jika level ini tercapai, maka akan mengkonfirmasi tren naik menuju Rp97/saham hingga Rp103/saham.

"Selama belum mampu break level Rp92/saham, saham GOTO masih rawan untuk koreksi," kata Herditya.

(mfd/dhf)

No more pages