Logo Bloomberg Technoz

Rugi GOTO Semester I-2025 Susut 74%, EBITDA Cetak Rekor

Recha Tiara Dermawan
13 August 2025 17:26

Presdir & CEO GoTo Patrick Walujo saat Indonesia AI Day 2024 di Jakarta., Kamis (14/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Presdir & CEO GoTo Patrick Walujo saat Indonesia AI Day 2024 di Jakarta., Kamis (14/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat perbaikan signifikan pada kinerja keuangan semester I-2025, dengan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 74,41% menjadi Rp741,96 miliar, dari Rp2,90 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim yang dipublikasikan pada Rabu (13/8/2025), pendapatan bersih GOTO naik 10,62% menjadi Rp8,56 triliun dari Rp7,74 triliun pada semester I-2024. Penurunan beban turut menopang kinerja, di mana total biaya dan beban susut 7,76% menjadi Rp8,73 triliun.

Beban pokok pendapatan tercatat Rp3,63 triliun, turun 2,01% YoY. Beban umum dan administrasi berkurang 21,98% menjadi Rp1,93 triliun, beban penjualan dan pemasaran turun 7,14% menjadi Rp1,34 triliun, beban pengembangan produk menyusut 18,21% menjadi Rp1,01 triliun, dan beban operasional serta pendukung turun 29,68% menjadi Rp462,17 miliar. Beban penyusutan dan amortisasi juga turun 26,88% menjadi Rp355,82 miliar.


Rugi usaha pada paruh pertama 2025 tercatat hanya Rp171,60 miliar, menyusut 90,06% dari Rp1,73 triliun pada tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak turun 65,11% menjadi Rp499,48 miliar, meski beban pajak penghasilan naik 63,94% menjadi Rp242,48 miliar.

Dari sisi neraca, total aset per 30 Juni 2025 mencapai Rp42,32 triliun, turun 2,06% dari Rp43,21 triliun pada akhir 2024. Aset lancar turun 4,59% menjadi Rp25,13 triliun, sementara aset tidak lancar naik 1,89% menjadi Rp17,19 triliun. Liabilitas meningkat 2,50% menjadi Rp13,12 triliun, sedangkan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,81% menjadi Rp32,06 triliun.

Rekor Kuartal Kedua