Logo Bloomberg Technoz

“Kalau mundur (pembangunan Tol Patimban) alternatifnya menggunakan jalan Tol existing,” tambah Erlin. 

SSIA menargetkan penjualan lahan industri seluas 65 ha sepanjang 2024 ataur sekitar Rp1 triliun. Target itu berasal dari penjualan 20 ha di Suryacipta Karawang dan Subang Smartpolitan seluas 45 ha.

Dikutip dari riset RHB Sekuritas, landbank seluas 1.400 ha di Subang menjadi sangat penting bagi SSIA.

Namun, potensi kawasan industri yang menjadi portofolio SSIA di Subang juga bergantung pada keberadaan Tol Patimban. Pengerjaan proyek ini sendiri diperkirakan baru akan rampung pada kuartal akhir 2024 atau semester pertama 2025.

Jalan tol sepanjang 37 kilometer (km) ini juga dapat memangkas jarak tempuh Subang Smartpolitan dan Pelabuhan Patimban sejauh 20 km. 

Jalan ini sedang berlangsung dikembangkan bersama oleh pemerintah dan Jasa Marga oleh konsorsium yang mencakup SSIA.
Kondisi itu yang membuat RHB Sekuritas memasang sikap konservatif untuk prospek SSIA. 

RHB Sekuritas memperkirakan SSIA hanya mampu menjual lahan seluas 25 ha hingga 30 ha sepanjang 2024 hingga 2025 karena sebagian besar penjualan landbank masih berasal dari portofolio di Karawang.

SSIA memiliki segmen bisnis perhotelan yang juga menunjukkan tanda perbaikan secara signifikan. Namun, ini bukan pendapatan utama perusahaan karena hanya berkontribusi sekitar 22% hingga 23% terhadap pendapatan konsolidasi.

RHB Sekuritas memasang sikap netral untuk saham SSIA. Target harga ditetapkan pada level Rp402/saham.

(mfd/dhf)

No more pages