Logo Bloomberg Technoz

Efek Domino Utang BUMN Karya yang Menggunung

Whery Enggo Prayogi
09 March 2023 07:38

Ilustrasi PT. PP. (Dok. PT. PP)
Ilustrasi PT. PP. (Dok. PT. PP)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pembangunan infrastruktur pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor karya menyisakan risiko pembiayaan atau utang. Jumlah yang terus meningkat, membuat investor memandang masa depan BUMN Karya dengan pesimis.

Wajar saja, investor memperhatikan rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) BUMN Karya yang terus menanjak. Data 2014 menunjukkan DER  PT Adhi Karya Tbk (ADHI) 1,38 kali, PT Hutama Karya mencapai 5,04 kali, PT PP Tbk (PTPP) 1,13 kali; PT Waskita Karya Tbk 1,1 kali; dan PT Wijaya Karya 0,78 kali.

Empat tahun berselang seluruh rasio ini meninggi. Waskita Karya mencatatkan kenaikan DER tertinggi hingga 5,04 kali. Kondisi terkini, DER Waskita Karya per September 2022 mencapai 4,7 kali.

DER merupakan salah satu alat ukur untuk menghitung kemampuan perusahaan membayar kewajiban dengan membandingkannya dengan nilai ekuitas yang tersedia. Idealnya nilai DER suatu perusahan adalah 1 kali. 

DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat utang yang semakin tinggi menandakan beban bunga perusahaan akan semakin besar dan mengurangi keuntungan